SOSIALISASI ADVOKASI PENANGGULANGAN MASALAH GAKY DI KABUPATEN KEBUMEN
SOSIALISASI ADVOKASI PENANGGULANGAN MASALAH GAKY DI KABUPATEN KEBUMEN
Setiap berbelanja kebutuhan dapur, Ibu pasti memasukkan garam dapur dalam catatan belanja mereka. Namun apakah garam yang di gunakan ibu-ibu di rumah sudah mengandung yodium? Garam yodium sangat penting di konsumsi setiap hari. Berkaca pada hal ini, Puskesmas Pejagoan, Rabu (4/12) mengikuti
Sosialisasi Advokasi Penanggulangan Masalah GAKY (Gangguan Akibat Kurang Garam Yodium) di Kabupaten Kebumen, bertempat di Candisari Hotel, Karanganyar. Tujuh puluh peserta yang berasal dari 35 puskesmas di Kabupaten Kebumen kembali di serukan untuk mensosialisasikan kembali betapa pentingnya garam beryodium.
Suryati Kumonowulan, M. Biotek salah satu narasumber acara ini mengungkapkan secara nasional, Indonesia konsumsi garam yodium sudah cukup. Pada kenyataannya masih terdapat kasus kekurangan yodium terutama pada balita-balita gizi buruk, beber Suryati. Sejatinya garam yodium ini merupakan suatu zat gizi mikro. Yodium menjadi mikronutrien esensial dalam pembentukan hormon tiroid yang jika di uji, mineralnya akan berubah menjadi warna ungu. Hormon tiroid ini berfungsi sebagai pengatur tingkat pernafasan dalam setiap sel pada jaringan tubuh. Selain itu, fungsi syaraf dan jaringan otot akan semakin kuat dan tidak lupa hormon tiroid sebagai pengatur jalannya peredaran darah.
Dari hasil penelitian, kekurangan yodium bisa di sebabkan oleh kurangnya zat yodim pada air dan tanah, masuknya zat gotrogenik, tingginya polutan. Zat gotrogenik ini dapat berpengaruh dalam tubuh jika kondisi tubuh kurang yodium. Selain itu faktor kebiasaan dalam kurangnya mengkonsumsi gizi seimbang menyumbang angka kurangnya zat yodium selain itu garam beryodium tidak terdistribusi dengan baik.
---- Berita Terkait ----