BAKTERI LEPTOSPIROSIS, WASPADALAH
BAKTERI LEPTOSPIROSIS, WASPADALAH
Cuaca di Kabupaten Kebumen akhir-akhir ini tidak dapat di prediksi. Cuaca cerah cenderung hangat dapat berubah sewaktu-waktu menjadi hujan. Berbagai penyakit dapat bermunculan karena kondisi demikian. Beberapa penyakit seperti demam berdarah, batuk, pilek, diare sering di jumpai di Puskesmas Pejagoan. Selain itu, kini masyarakat Pejagoan dan sekitarnya di himbau untuk mewaspadai penyakit lain yang dapat muncul, seperti lepstospirosis (30/6).
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira interrogans. Bakteri ini dapat ditemukan pada ginjal hewan seperti babi, anjing, kuda, sapi bahkan tikus. Bakteri dalam tubuh hewan tersebut tidak menampakan gejala-gejala. Bakteri leptospirosis tersebut dapat tertular pada tubuh manusia melalui media air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan. Pada media tanah maupun air, bakteri tersebut dapat bertahan hidup cukup lama.
Masyarakat di himbau harus selalu waspada terutama bagi mereka yang memiliki hewan ternak terutama sapi. Menjelang hari raya Idul Adha, kebersihan kandang dan lingkungan sekitar harus selalu diperhatikan. Mengingat penyakit akibat bakteri ini dapat muncul tiba-tiba. Penularan pada manusia dapat terjadi akibat kontak langsung antara kulit dengan air dan tanah maupun urine hewan. Hewan yang telah di olah menjadi makanan pun dapat menjadi media penyebaran bakteri tersebut.
Pada umumnya, manusia yang telah terinfeksi bakteri leptospirosis akan muncul gejala dalam rentan waktu hingga 4 minggu. Waspadalah jika muncul gejala seperti demam tinggi disertai menggigil, sakit kepala, muntah, tidak nafsu makan bahkan muncul bintik merah tidak dapat hilang. Gejala akibat bakteri leptospirosis memiliki kemiripan dengan demam berdarah. Masyarakat dihimbau segera memeriksakan kesehatannya di pusat kesehatan terdekat.