HADIAH ISTIMEWA DALAM HIDUPKU
HADIAH ISTIMEWA DALAM HIDUPKU
Budi Yuhartini A.Md.Keb atau yang akrab di sapa Ibu Budi ini dikenal gigih dan tegas dalam bekerja. Perempuan kelahiran tahun 1973 ini mengawali kariernya sebagai bidan desa di Desa Prigi, Pejagoan. Setelah 6 tahun bersama membangun Desa Prigi, di tahun 2009 ia beralih menjadi bidan Desa Aditirto, Pejagoan. Mengabdikan hidupnya sebagai bidan baginya suatu kebanggaan lahir batin. Rasa bangga tak terhingga dapat membantu proses persalinan serta turut menyelamatkan kehidupan banyak orang. “Karena persalinan bagi perempuan adalah perjuangan bertaruh nyawa untuk si buah hatinya. Banyak yang selamat, namun tidak sedikit proses persalinan itu telah merenggut nyawa ibu bahkan bayinya,” ungkapnya.
Membuka kenangannya saat masih remaja, sebelum mengikuti pendidikan sekolah kebidanan ia membayangkan proses melahirkan adalah pengalaman sangat luar biasa seorang perempuan untuk menjadi ibu. “Pada saat itulah terbersit dalam pikiran, alangkah indah dan bahagianya apabila saya bisa menolong persalinan seorang perempuan”, kenangnya. Bagi Budi Yuhartini menjadi seorang bidan tidak sekedar membantu melahirkan seorang bayi, namun membantu menyelamatkan sebuah kehidupan.
“Saya memiliki pengalaman yang unik dan menarik selama saya menjadi bidan. Hari itu saya memperoleh "hadiah" yang indah dari Allah SWT. Suatu Ketika saya harus menolong tiga persalinan sekaligus secara berurutan. Alhamdulillah persalinan dari dini hari hingga menjelang pagi itu berlangsung dengan lancar, ibu serta bayinya sehat dan selamat semuanya. Ini adalah sebuah anugerah dari Allah SWT yang harus disyukuri,” ungkapnya. Hingga kini jika ia bertemu dengan ke tiga ibu tersebut selalu membuatnya terkenang momen mendebarkan itu.
Perempuan supel dan mudah akrab ini menambahkan pengalaman menariknya sebagai bidan. Rasa syukur pada Allah SWT karena ia pernah mendapat hadiah di hari yang istimewa. Bidan Budi pernah membantu proses persalinan yang bertepatan dengan hari lahirnya. Awalnya ia tidak menyadarinya namun ketika sang ibu bayi yang ia bantu bersalin mengucap syukur. Ibu bayi tersebut menyampaikan bangganya bahwa bayinya memiliki tanggal lahir yang sama dengan bidannya. “Sontak saya kaget lalu seketika itu dengan hidmat suara lirih tidak terucap, saya panjatkan doa dan rasa syukur. Hari itu Allah SWT memberi hadiah indah untuk ulang tahun saya. Hadiah itu, menghancurkan rasa kantuk dan rasa lelah saya,” kenangnya dengan berkaca-kaca. (the wish)