Tim PDP Puskesmas Pejagoan ikuti Sistem Informasi HIV AIDS dan PIMS (SIHA)
Tim PDP Puskesmas Pejagoan ikuti Sistem Informasi HIV AIDS dan PIMS (SIHA)
Yayasan Kasih Suwitno (YKS) telah ditunjuk sebagai SR Kementerian Kesehatan untuk memberikan bantuan teknis mentoring dalam rangka akselerasi program HIV AIDS untuk periode 2022- 2023. Program ini sudah berjalan di 39 kabupaten/kota yang berada di lima provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, termasuk diantaranya Kabupaten Kebumen.
Untuk meningkatkan kemampuan TIM pelayanan PDP dalam mempersiapkan migrasi menyeluruh ke SIHA 2.1. Yayasan Kasih Suwito mengadakan Pelatihan Orientasi SIHA 2.1 yang dilaksanakan Senin dan Selasa, 11 - 12 September 2023. Bertempat di Hotel Mexolie Kebumen, Puskesmas Pejagoan dihadiri oleh tim PDP Puskesmas Pejagoan yang terdiri dari dr. Arum Laksmita Dewi, petugas RR Novie Susanti, petugas farmasi Rosdiana Kadarwati, dan petugas Laboratorium Muhammad Taufik Mutaqiem Atlm.
Narasumber Kegiatan SIHA 2.1 ini adalah Fasyankes dari Layanan PDP di Kabupaten Kebumen yang telah mengikuti kegiatan orientasi SIHA 2.1 di Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 20 peserta yang terdiri dari perwakilan 5 Rumah Sakit dan perwakilan 15 Puskesmas di wilayah Kabupaten Kebumen termasuk tim PDP dari Puskesmas Pejagoan.
Dalam upaya mengakhiri penularan HIV di tahun 2030, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat P2PM terus melakukan berbagai kegiatan guna mencapai tujuan “three zero” yang telah ditetapkan. Dimana tujuan Pengendalian HIV AIDS adalah menurunkan infeksi baru HIV, menurunkan kematian akibat HIV AIDS, dan meniadakan stigma dan diskriminasi yang berhubungan dengan HIV AIDS. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk mengakhiri Infeksi Menular Seksual (IMS) di tahun 2030 dengan berkomitmen mencapai target penurunan insiden sifilis sebesar 90%, penurunan gonorea sebesar 90%, penurunan sifilis kongenital hingga <50/100.000 kelahiran hidup, serta mencapai cakupan imunisasi Human Papiloma Virus (HPV) sebesar 90% di minimal 80% kabupaten/kota. Guna memantau dan mengevaluasi kegiatan tersebut dilakukan pencatatan dan pelaporan melalui sistem informasi HIVAIDS (SIHA) yang dilaporkan langsung oleh petugas di layanan tes HIV, layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP), dan Layanan IMS serta dapat dipantau di tingkat kab/kota, provinsi, dan pusat.
Kementerian Kesehatan sejak tahun 2012 telah menggunakan Sistem Informasi HIV AIDS dan PIMS (SIHA). Saat ini, SIHA sedang dalam proses pengembangan dari SIHA 1.7 yang berbasis offline untuk pencatatan dan online untuk pelaporan menjadi SIHA 2 dimana sistem ini dirancang berbasis online untuk semua proses, baik pencatatan oleh dokter/perawat/bidan, laboratorium, farmasi, pelaporan, maupun visualisasi data di semua tingkatan. Disamping itu proses permintaan dan pemenuhan kebutuhan logistik dari setiap tingkatan baik pusat, dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota dan fasyankes dilakukan secara langsung dan terintegrasi dengan data kunjungan pasien di dalam SIHA. Proses pengembangan SIHA 2 ini sudah dimulai sejak awal tahun 2020 hingga saat ini.
Kegiatan ini merupakan penguatan kapasitas bagi tim HIV dan layanan tes dan pengobatan HIV pascapengembangan SIHA 2.1. Diharapkan seluruh peserta yang terlibat dapat mengimplementasikan, mensosialisasikan dan mengoperasikan SIHA 2.1. Diharapkan dengan dilaksanakannya orientasi SIHA 2.1 inin untuk meningkatkan kemampuan tim HIV dan PIMS di layanan tes dan pengobatan HIV dalam mengoperasikan SIHA 2.1. (Rose)