FOGGING DESA PEJAGOAN LANGKAH WASPADA DEMAM BERDARAH
FOGGING DESA PEJAGOAN LANGKAH WASPADA DEMAM BERDARAH
Pada pertengahan tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat mulai meningkat. Laporan Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD 88.593 kasus dengan 621 kasus kematian di Indonesia. Saat ini merupakan masa penularan penyakit infeksi Dengue terutama bagi daerah-daerah dengan intensitas curah hujan cukup tinggi. Perlu diwaspadai dimana saja nyamuk aedes aegpty dapat berkembang biak seperti tempat penampungan air. Sehingga masyarakat tetap perlu waspada dan mengambil upaya pencegahan dengan melakukan 3M, yakni menguras penampungan air bersih atau mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampungan air dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Menurut hasil penyelidikan epidemiologi, di Desa Pejagoan, Kecamatan Pejagoan tercatat 47 kasus (DD dan DBD) hingga bulan Juli 2024. Berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi di RT 3 RW 1 Desa Pejagoan terdapat 1 indeks kasus DBD dan terindikasi penularan kasus serta ABJ (Angka Bebas Jentik) dibawah standar 95%. Melihat kondisi demikian Puskesmas Pejagoan mengambil langkah upaya pencegahan dan pengendalian kasus DBD dengan dilaksanakan fogging di RT desa Pejagoan. Fogging ini dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus 1 (4 Juli 2024) dan siklus 2 (12 Juli 2024). Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Pejagoan, perwakilan dari Koramil Pejagoan, perwakilan dari Polsek Pejagoan, kader kesehatan dan tim Puskesmas Pejagoan. Kegiatan PSN ini berfokus di RT 1 dan RT 3 RW 1 yang merupakan daerah dengan indikasi penularan kasus DBD. Sebanyak 30 rumah dilaksanakan fogging di dalam dan di luar rumah.
Foging ini bukan merupakan satu-satunya cara memberantas nyamuk Aedes sp karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Kegiatan yang paling efektif adalah dengan melaksanakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Kepala Puskesmas Pejagoan menghimbau agar kegiatan PSN dilaksanakan secara rutin agar kasus DBD bisa ditekan, pemeriksaan jentik sebaiknya menyeluruh di dalam & di luar rumah agar semua tempat dapat terjaga kebersihannya. (mai)