Tantangan Bidan Dalam Peningkatan Mutu Pelaksanaan Imunisasi Rutin di Kabupaten Kebumen
Tantangan Bidan Dalam Peningkatan Mutu Pelaksanaan Imunisasi Rutin di Kabupaten Kebumen
Setiap bayi yang lahir memerlukan kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit maka sebaiknya imunisasi. Kita tahu bahwa saat ini muncul berbagai macam virus yang dapat membuat si buah hati mudah terserang penyakit. Akan tetapi apakah calon orangtua memahami arti penting dari imunisasi. Tujuan dasar imunisasi adalah menurunkan keterjangkitan dan kematian akibat penyakit yang di cegah dengan memberikan imunisasi yang tepat. Hal inilah yang mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen bersama bidan-bidan se-puskesmas di Kabupaten Kebumen menyelenggarakan Peningkatan Mutu Pelaksanaan Imunisasi Rutin di Kabupaten Kebumen Tahun 2019. Acara ini di gelar selama dua hari, Selasa (10/9) dan Rabu (11/9) di Ruang Jatijajar 1-2, Hotel Candisari, Karanganyar.
Terungkap bahwa kegiatan imunisasi yang dilaksanakan rutin oleh bidan mengalami beberapa kendala. Beberapa faktor di ungkapkan diantaranya faktor agama atau kepercayaan, mobilitas penduduk, perbedaan budaya, hingga faktor pengalaman yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tidak hanya itu, bidan terkadang tidak bisa berbuat banyak jikalau kekurangan persediaan vaksin. Dalam pemaparannya dr. Farid memberikan Safety Injection Dalam Mendukung Keberhasilan Program Imunisasi bahwa keberhasilan imunisasi tidak hanya sebatas buah hati telah di vaksin. Keamanan petugas, keamanan pasien, keamanan operator serta keamanan lingkungan perlu diperhatikan. Hal ini berawal dari pabrik pembuat vakasin tersebut apakah vaksin yang digunakan sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia? Bidan sebagai ujung tombak dalam program ini lebih meningkatkan kesadaran dalam prosedur pelaksanaan seperti mencuci tangan sebelum memeriksa, gunakan sarung tangan serta teliti dalam tindakan penyuntikan.
Melihat pentingnya imunisasi bagi perkembangan buah hati, peningkatan kinerja para bidan pun perlu diberikan. Ibu Hamidah, narasumber dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyampaikan bahwa bidan bertanggungjawab dan profesional meningkatkan peran serta orangtua dalam imunisasi. Memberikan support kepada sesama perempuan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran karena perempuan adalah calon ibu bagi anak-anaknya kelak. Pendidikan dan konseling terus di berikan kepada usia remaja agar lebih memahami arti penting vaksin imunisasi. Sebagai penutup, bidan-bidan diberikan informasi arti penting imunisasi dalam sudut pandang Islam. Imunisasi menurut Islam sangat mendukung berikhtiar dalam kesehatan. Dalam tataran implementasi, imunisasi menghadapi problem diantaranya penolakan dari masyarakat karena alasan agama, ungkap dr Dyah Ayu Wulansari., SP.A. Menghadapi problem ini maka diperlukan fatwa MUI sehingga pada tahun 2016 keluarlah fatwa MUI nomor 04 tahun 2014 tentang imunisasi. Fatwa MUI ini berisikan pada dasarnya imunisasi ini diperbolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas), serta imunisasi yang digunakan adalah vaksin halal dan suci, terang Dyah.