DESA SIAGA BENCANA BANTU MENEKAN RESIKO BENCANA ALAM
DESA SIAGA BENCANA BANTU MENEKAN RESIKO BENCANA ALAM
UPTD Puskesmas Pejagoan, Senin 17 Februari 2020 mengikuti Workshop Desa Siaga Tangguh Bencana. Acara yang di gelar di ruang Pedalen, Candisari Hotel, Karanganyar ini dihadiri segenap penanggungjawab program Kesehatan Masyarakat se-Kabupaten Kebumen. Bencana alam dapat datang kapan saja namun kita dapat mencegah sejak dini. Kebumen merupakan daerah dengan rawan bencana yang tersebar di beberapa titik. Di butuhkan komitmen bersama sehingga saat terjadi bencana alam semua lapisan masyarakat dapat membantu begitu pula dengan tim kesehatan.
Kasi logistik BPBD Kabupaten Kebumen, Rokhyatun,S.E. dalam gelaran tersebut menyampaikan bahwa saat ini tantangan untuk memberantasan kemiskinan sangat dominan. Masyarakat miskin sangat minim informasi dan pemahaman dalam penanganan bencana alam. Resiko yang timbul jika tidak segera di lakukan pembenahan adalah terlambatnya penanganan dan tinginya jumlah korban jiwa. Terdapat tiga tahap bencana yang harus di ketahui masyarakat, yaitu pra-bencana, emergency dan pasca bencana. Pra bencana yaitu situasi implementasi, mitigasi struktural atau sosialisasi, emergency ketika bencana alam terjadi segera di lakukan evakuasi dan pertolongan, sedangkan pasca bencana akan di fokuskan pada rehabilitasi dan rekonstruksi.
Penanggulangan bencana alam hendaknya bekerjasama dengan perangkatb desa setempat baik kepala desa hingga kader kesehatan. Organisasi masyarakat baik LSM hingga karang taruna dapat di libatkan untuk mempercepat penanganan bencana alam. Desa siaga bencana alam perlu ikut serta dalam posyandu dan membentuk keluarga tangguh bencana. Hal serupa juga di sampaikan Totok Ari S, S.Kom, selaku staf logisti dan pengadaan di BPBD bahwa bencana alam adalah urusan bersama baik pemerintah, swasta dan masyarakat . Filosofi yang harus diterapkan adalah jauhkan bencana dari manusianya dan jauhkan manusia dari bencana, ungkap Totok. Sehingga tanggap darurat bencana alam akan segera terlaksana dengan cepat dan resiko bencana alam dapat di tekan. Lebih lanjut ia menekankan adanya managemen bencana alam dari segala sektor.