REMBUG STUNTING: DESA KEBULUSAN SIAP ZERO STUNTING
REMBUG STUNTING: DESA KEBULUSAN SIAP ZERO STUNTING
Puskesmas Pejagoan menggelar rembug stunting di Gedung Serbaguna, Desa Kebulusan, Jum’at (28/7). Sebagai langkah cepat untuk mencegah kasus stunting di Kecamatan Pejagoan, acara ini digelar dengan mengandeng berbagai lintas sector. Hadir dalam acara ini Camat Pejagoan Tamim Sobri, S.IP, MM, Kepala Desa Kebulusan H. Romelan Mustofa beserta Forkopincam. Tidak hanya itu Rembug Stunting ini juga di hadiri oleh perangkat desa Kebulusan, kader kesehatan dan perwakilan warga Kebulusan.
Kepala Puskesmas Pejagoan, dr. Timbul Pranoto M,Sc sebagai narasumber menyampaikan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam tumbuh kembang janin. Melihat data yang ada di Desa Kebulusan saat ini, pada bulan April terdapat 11 kasus, mei 8 kasus sedangkan di bulan Juni terdapat 8 anak dengan kasus stunting. “Pencegahan dapat dilakukan sejak dalam kandungan maka periksalah kandungan secara rutin,” ungkapnya. Pemeriksaan ibu hamil dapat dilakukan di Puskesmas Pejagoan dalam program ANC terpadu. Ibu harus mengetahui kondisi kandungan dan teruslah belajar dan meningkatkan asupan gizi bagi janin.
Semangat dan dukungan juga diberikan oleh Camat Pejagoan, Tamim Sobri, S.IP, MM bahwa pencegahan stunting dapat tercipta dengan dukungan berbagi pihak sekaligus sebagai dasar dalam penganggaran di APB Desa. Januar Ishak sebagai Korlap PLKB dalam rembug stunting menyoroti stigma masyrakat bahwa stunting adalah keturunan namun pada kenyataannya stigma itu tidak bertanggung jawab. “Walaupun angka stunting di Desa kebulusan termasuk sedikit, namun harus tetap dijaga dan terus lakukan pembenahan agar tidak ada kasus demikian,” ungkapnya.
Pembenahan perlu dilakukan agar Desa Kebulusan tidak tercatat memiliki kasus stunting. Hal tersebut di amini oleh Bidan Desa Kebulusan, Listiyani A.Md.Keb. “Kader desa terus melakukan edukasi dan contoh kepada masyarakt agar program zero stunting dapat terwujud di Desa Kebulusan,” pungkasnya. (the wish)