SUKSESKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) UNTUK BALITA DAN IBU HAMIL
SUKSESKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) UNTUK BALITA DAN IBU HAMIL
Masalah gizi Balita di Indonesia masih cukup tinggi, masalah gizi di sebabkan oleh berbagai faktor. Kekurangan asupan makanan bergizi dan atau seringnya terinfeksi penyakit menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya masalah gizi. Pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya akses ke pelayanan kesehatan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatan.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada Balita dan ibu hamil . Puskesmas Pejagoan dengan kegiatan PMT ini diadakan disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku sebagai contoh dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga.
Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan meningkatnya status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Selain itu, meningkatnya status gizi ibu hamil KEK yg diukur melalui penambahan berat badan yg sesuai dengan usia kehamilan.
SASARAN PMT berbahan pangan local ini adalah balita dengan masalah gizi (balita gizi kurang/ balita dengan berat badan kurang /stunting), Ibu hamil KEK, Ibu hamil dengan usia kehamilan maksimal 5 bulan. Sedangkan sasaran penerima MT bagi ibu hamil sejumlah 9 orang sedangkan balita sebanyak 46 anak. Pemberian ini dilaksanakan di 5 desa di Kecamatan Pejagoan, yaitu Desa Peniron, Prigi, Logede, Kedawung dan Kebagoran.
PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN IBU HAMIL
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, berupa lauk hewani bersumber dari 2 macam sumber protein hewani yang berbeda dan buah siap santap, Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap, menggunakan bahan makanan segar (tanpa pengawet buatan). Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama. Selain itu MT ibu hamil diberikan selama 120 hari dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, di mulai pada tanggal 17 Februari 2024 hingga 15 Juni 2024.
Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, kelas ibu hamil atau melalui kunjungan rumah oleh kader/nakes. Diberikan setiap hari dengan menu protein hewani dan buah, dengan kalori 300 – 500 Kkal/orang/hari dan protein 15- 20 gram/orang/hari. Pemberian MT disertai dengan edukasi.
PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BALITA
Berupa lauk hewani bersumber dari 2 macam sumber protein hewani yang berbeda dan buah siap santap. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap, menggunakan bahan makanan segar (tanpa pengawet buatan).
Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama. MT Balita gizi kurang diberikan selama 56 hari dengan pendekatan pemberdaaan masyarakat, di mulai pada tanggal 17 Februari 2024 hingga 12 April 2024
Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, kelas ibu balita atau melalui kunjungan rumah oleh kader/nakes. Diberikan setiap hari dengan menu protein hewani dan buah, dengan kalori 250-350 Kkal/anak/hari dan Protein sebanyak 10-15 gram/anak/hari. Pemberian MT disertai dengan edukasi. (Puas)