Kolaborasi Program TB Paru dan Program Gizi Adakan Skrining Terpadu Balita Stunting, Edukasi Gizi Hingga Tes Mantoux
Kolaborasi Program TB Paru dan Program Gizi Adakan Skrining Terpadu Balita Stunting, Edukasi Gizi Hingga Tes Mantoux
Menindaklanjuti rangkaian program Zero TB Paru, Program TB Paru atau tuberculosis kembali berkolaborasi menghadirkan kegiatan “Skrining Terpadu”. Pemeriksaan Skrining Terpadu ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian pemberian makanan tambahan (PMT) program ZeroTB Paru. Program ini juga didukung oleh Program Gizi yang dilakukan Skrining Terpadu kepada balita. Hal ini sebagai langkah untuk mengetahui alasan pasti penyebab anak tersebut mengalami stunting. Kegiatan ini dilaksanakan Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 08.30 s.d 12.00 WIB di Aula Puskesmas Pejagoan
Acara ini dibuka oleh oleh Kepala Puskesmas Pejagoan dr.Timbul Pranoto, M.Sc didampingi Ketua Tim Mutu Puskesmas Pejagoan drg.Widiarsari, dokter Iship Puskesmas Pejagoan dr. Safitri SH, dr. Yusuf Damar Jatinugroho, Ahli Gizi Puskesmas Pejagoan Puas Ariyanti, AMG, Programer Tb Paru Puskesmas Pejagoan Catur Hernawati, S.Kep.Ns, serta bekerjasama dengan MSI (Mentari Sehat Indonesia)
Sebanyak 38 balita mengikuti proses rangkaian Skrining Terpadu dan mendapatkan mantoux tes serta mendapatkan PMT atau Pemberian Makanan Tambahan yaitu susu untuk balita Stunting. Kepala Puskesmas Pejagoan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi program Skrining Terpadu sebagai wujud kepedulian kepada anak penderita stunting. “Dengan mendapatkan skrining tb paru diharapkan akan terdeteksi sedini mungkin jika ada kemungkinan menderita Tb Paru. Tujuannya untuk memperbaiki status nilai gizi balita menjadi lebih baik lagi dan terdeteksi sedini mungkin tentang tb Paru”,ungkapnya.
Kegiatan Skrining Terpadu memiliki 3 rangkaian penting. Rangkaian tersebut meliputi edukasi para ibu terkait rekomendasi makanan (porsi, jenis, dan tekstur), mengukur tinggi & berat badan balita, dan terakhir pemeriksaan tes mantoux. Para ibu mulai diberikan pengetahauan kapan anak dapat diberikan makanan. Pemberian makanan perlu diperhatikan tekstur dan porsi yang akan diberikan kepada anak. Hal ini agar memudahkan para Ibu dalam memberikan makanan kepada anak (balita).
Di penghujung rangkaian, pemeriksaan tes mantoux juga diberikan untuk mengetahui ada tidaknya paparan kuman TB pada tubuh sang balita. Hasil dari tes mantoux dapat dilihat secara langsung di Puskesmas Pejagoan pada hari Jumat, 21 Juni 2024. Setelah menyelesaikan rangkaian pemeriksaan, balita kemudian mendapatkan makanan tambahan berupa susu.
Hari Jumat Pembacaan Hasil Test Mantoux
Partisipasi peserta disambut sangat baik. Seluruh peserta yang hadir merasa senang atas terselenggaranya program penuh kebermanfaatan ini. Kedepannya, para orang tua berjanji akan terus meningkatkan pola hidup sehat pada sang anak, terutama makanan yang mengandung nilai gizi. Hal ini dilakukan agar anaknya dapat terbebas dari gejala penyakit TB Paru dan stunting yang menjerat Si Kecil. Pada hari Jum’at, 21 Juni 2024 dibacakan hasil test Mantoux yang telah dilaksanakan pada Rabu, 19 Juni 2024. Dalam hasil yang didapatkan terdapat 7 balita positif test Mantoux. Programer Tb Paru Puskesmas Pejagoan Catur Hernawati, S.Kep.Ns, di sela-sela acara menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan lintas program untuk memberikan pelayanan cepat kepada balita tersebut. “Diharapkan dengan cek skrining ini balita-balita yang positif mendapatkan pengobatan dengan cepat. Perlu digarisbawahi kerjasama dengan orangtua sangat penting untuk meningkatkan gizi balita-balita tersebut”, imbuhnya.
Semoga berjalannya rangkaian Skrining Terpadu TB Paru dan Program Gizi ini dapat mencerahkan sekaligus menyadarkan para orang tua akan pentingnya menjaga pola hidup yang bersih dan sehat. Yuk Cintai Buah Hati Kita dengan 3M, Merawat, Menjaga, dan Mencintai! (Catur)