TANAMKAN POLA GIZI SEIMBANG SEJAK DINI.
TANAMKAN POLA GIZI SEIMBANG SEJAK DINI.
Menanamkan kebiasaan makan yang baik dan benar harus di ajarkan sejak dini. Anak-anak perlu di bina dan di arahkan bagaimana menjaga pola makan dan makan dengan gizi seimbang. Pesan inilah yang disampaikan Maya Triana P. A.Md.KL. sebagai narasumber di TK PGRI Nurul Iman, Desa Ayam Putih, Kecamatan Buluspesantren. Sebanyak 73 murid TK serta didampingi Ibu, mereka tampak antusias mendapatkan pedoman gizi seimbang di usia dini.
Pesan yang disampaikan interaktif karena mereka disuguhi gambar warna-warni sehingga mereka tidak bosan. Maya Triana menyampaikan, menjaga pola makan akan memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita. Daya tahan tubuh lebih kuat terhadap serangan berbagai penyakit. Sering ditemukan orangtua yang tidak tahu apa saja kandungan dalam makanan yang mereka olah. Di kota Kebumen mudah untuk mendapatkan aneka sayur dan buah. Zat tenaga untuk bergerak dan beraktifitas kita dapatkan dari beras, jagung, kentang, singkong. Tak hanya sumber tenaga, kita perlu zat pertumbuhan yang diperoleh dari protein hewani baik daging ayam, udang dan telur, protein nabati dapat kita dapatkan dari tempe serta tahu. Agar organ-organ dalam tubuh bekerja dengan baik jangan lupa sertakan sayuran dan buah dalam menu makanan sehari-hari.
Di usia pertumbuhan seperti murid TK diperlukan pengawasan dalam mengkonsumsi makanan agar tidak terjadi kurang gizi dan gizi berlebihan. Mengapa dikatakan demikian? Anak-anak di era sekarang lebih menyukai makanan cepat saji, gurih dan warna-warna yang menggoda. Jika orangtua tidak waspada maka anak-anak kita akan tumbuh melebihi angka kecukupan energi yang di anjurkan untuk orang Indonesia. Usia 1 hingga 3 tahun kebutuhan energi di anjurkan 1125 kkal, protein 26 gram serta kebutuhan air 1200 Ml dalam satu hari. Banyak kasus ditemukan anak-anak di usia tersebut tumbuh dengan cepat karena gizi yang berlebihan, Tidak hanya itu, usia anak-anak juga rentan dengan kurangnya gizi. Agar nafsu makan anak meningkat baiknya pilih bahan makanan yang mudah dicerna, bumbu yang tidak terlalu pedas dan merangsang. Orangtua juga dapat mengganti peralatan makan yang menarik dan berwarna-warni. Kreatifitas Ibu juga dibutuhkan agar model makanan tidak monoton serta berikan irisan lauk pauk yang kecil agar mudah dicerna.