PENGELOLA FARMASI IKUTI PROGRAM PENDAMPINGAN
PENGELOLA FARMASI IKUTI PROGRAM PENDAMPINGAN
Obat sebagai kebutuhan terpenting dalam pelayanan kesehatan tidak lepas dari penanganan manajemen yang terorganisasi. Hal inilah yang menjadi pentingnya pelayanan farmasi terus di tempa dengan informasi dan pendampingan. UPTD Puskesmas Pejagoan sebagai pusat pelayanan kesehatan, Kamis (3/10) bertempat di aula RSUD. Prembun, Kebumen mengikuti pertemuan pengelola obat se-kabupaten Kebumen dan Purworejo. Acara ini di selenggarakan untuk pendampingan puskesmas dan PILOT project SIMONA. Sebanyak 27 pengelola obat di himbau untuk meningkatkan kualitas pelayanan karena puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Triyanto, SKM, Msi selaku kepala bidang PSDMK (Pelayanan Sumber Daya Manusisa Kesehatan) Kabupaten Kebumen menyampaikan tujuan di adakan acara ini sesuai dengan restra Kementerian Kesehatan tahun 2014-2019. Salah satu indikator di bidang pelayanan kefarmasian adalah 60 % puskesmas telah melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar. Guna mencapai indikator tersebut Direktorat kefarmasian melaksanakan kegiatan pendampingan puskesmas. Salah satu hal penting dalam sistem terstandarisasi adalah dokumen yang tersimpan dengan baik. Dokumentasi sendiri adalah bagian dari sistem informasi manajemen yang meliputi panduan (pedoman) mutu, Standar Prosedur Operasional (SPO), instruksi kerja, protokol kerja, catatan laporan, label/penandaan, dsb. Pengelola farmasi hendaknya menerapkan dokumentasi sebagai bukti bahwa pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai telah dilakukan, sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan sumber data untuk pembuatan laporan.