WISATA KESEHATAN MENINGKATKAN PENDAPATAN DESA
WISATA KESEHATAN MENINGKATKAN PENDAPATAN DESA
Mengingat dunia saat ini mengalami kegemparan akibat virus corona yang terus mewabah di berbagai belahan dunia. Bangsa Indonesia harus bangga dengan bermacam aneka hasil alam yang mampu menjadi penangkal virus jahat salah satunya dengan rempah-rempah. Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen kembali mendorong agar masyarakat menggunakan rempah-rempah terutama tanaman obat tradisional atau TOGA. Hal inilah mendasari diadakannya pertemuan Asuhan Mandiri Kestrad (Kesehatan Tradisional) bertajuk Meraih Peluang Kesejahteraan Umat dan Bisnis Wisata Kesehatan Super Complex, Rabu 4 Maret 2020. Bertempat di ruang Puring, Candisari Hotel dan Resort para penanggungjawab Asman diberikan pengarahan bahwa peluang pengelolaan jamu berstandar masih diperlukan peningkatan. Melihat bahwa saat ini, BULOG sebagai pendistribusi barang belum memiliki ketersediaan bahan baku bertandar. Kesempatan ini dapat digunakan untuk mengolah obat tradisional yang bisa kita tanam di kebun atau pekarangan rumah, ungkap Indah Yuli Prapti sebagai pembicara dari B2P2TOT Tawangmangu, Karanganyar.
Banyak wilayah di Kabupaten Kebumen yang cocok di kembangkan sebagai desa wisata ilmiah. Dengan pengembangan inilah desa tersebut mendapatkan pendapatan dan membuka lapangan pekerjaan. Desa wisata ilmiah memberikan edukasi tentang tanaman obat, cara menanam tanaman obat dan sebagai wahana rekreasi. Dalam acara ini juga disampaikan pemaparan oleh Wiji Sri Kusumaningsih, A.Md. Farm yaitu petugas Kestrad dari Puskesmas Kebumen 2. Saat ini Puskesmas Kebumen 2 memiliki 4 desa asman toga dengan anggota asman toga 10 KK. Puskesmas Kebumen 2 bekerjasama dengan berbagai lintas program dan lintas sektoral. Pemaparan ini diharapkan memberi inspirasi dan dapat di aplikasikan oleh puskesmas lainnya.