PHBS RUMAH TANGGA KADER DI MINTA SATU PERSEPSI
PHBS RUMAH TANGGA KADER DI MINTA SATU PERSEPSI
Pertemuan Pembinaan PHBS Tatanan Rumah Tangga kembali di gelar di ruang Jatijajar, Hotel Candisari, Kebumen. PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Sebanyak 35 petugas Promkes beserta 70 Kader Kesehatan tampak antusias dengan kegiatan ini, Rabu, 10 Maret 2020. Acara yang dibuka oleh Tri Tunggal Eko, SKM, M.Kes mengucapkan terima kasih karena antusias peserta yang sangat tinggi. Kader kesehatan menurut Eko untuk memberikan informasi yang lengkap dan bertanggung jawab terutama saat ini Kebumen masih aman dari virus corona. Selain itu stunting juga menjadi fokus Promkes untuk mengukuhkan persepsi. Promkes dalam persepsi ini untuk berinovasi menyampaikan penyuluhan dapat menggunakan sosial media.
Dalam penyampaian materinya, Eni Listiarini, S.Kep.Ns. selaku perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Program PHBS di kota Kebumen mencapai 84,38 %. Ditemukan 3 masalah besar dalam PHBS yaitu bebas asap rokok, 49, 23 %, kepesertaan JPK 66, 30 % serta aktifitas fisik 19 %. Hal ini terlihat dengan jelas bawa gaya hidup masyarakat mempengaruhi PHBS di kota Kebumen seperti rendahnya melakukan aktifitas fisik yang diikuti dengan timbulnya obesitas, tingginya konsumsi makanan cepat saji. Yang mengejutkan berdasarkan Riskerdar 2013 terdapat peningkatan perokok pemula karena meniru kebiasaan merokok orang disekitarnya. Pengelolaan stress yang tidak baik juga ikut menyumbang angka tersebut.
Saat ini masyarakat untuk lebih waspada dengan penyakit tidak menular atau PTM. Kegiatan Germas harus selalu di gaungkan karena bermanfaat bagi masyarakat luas. Dari pertemuan ini dihasilkan beberapa kesepakatan bersama sperti pendataan PHBS rumah tangga yang di data adalah rumah tangga bukan kepala keluarga tersebut. Jika satu rumah tangga lebih dari satu kepala keluarga maka yang pendataan cukup menulis kepala keluarga tertua. Selain itu peserta kembali di ingatkan jika indikator tidak merokok dan tidak menyalahgunakan minuman keras dan atau narkoba apabila dalam rumah tangga ada yang merokok atau ada yang menyalahgunakan tersebut walaupun hanya satu orang maka di nilai nol.