IBU HAMIL PERLU PERLINDUNGAN EKSTRA DI MASA PANDEMI.
IBU HAMIL PERLU PERLINDUNGAN EKSTRA DI MASA PANDEMI.
Kesehatan ibu hamil sangat rentan tertular berbagai penyakit termasuk di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Ibu hamil tidak bisa hanya berdiam diri di rumah namun harus tetap beraktifitas. Selain itu ibu hamil harus lebih menerapkan protokol kesehatan lebih ekstra mengingat janin yang semakin berkembang. Pemerintah Kabupaten Kebumen terus melakukan inovasi untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di saat pandemi ini. Hal ini terungkap dalam acara Sambung Rasa Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Kebumen, Jum’at malam (8/1) di rumah dinas Wakil Bupati Kebumen.
Sambung rasa ini di adakan sebagai wadah aspirasi sekaligus mencari jalan keluar bagaimana menangani pasien ibu hamil di saat pandemi. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kabupaten Kebumen, dr. H. Budi Satrio M.Kes di hadapan sejumlah direktur rumah sakit, kepala puskesmas beserta dokter spesialis kandungan di Kabupaten Kebumen.
Kurangnya perlindungan keselamatan kerja bagi tenaga kesehatan menjadi sorotan khusus dalam pertemuan ini. Banyak tenaga kesehatan yang gugur di saat pandemic ini mengingat belum adanya standar operasional yang sesuai, ungkap dr. Hj. Wiwiek Widyaningsih, Sp.OG, dokter spesialis kandungan di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Tidak ada kejelasan bagaimana kondisi ibu hamil apakah pasien tersebut tertular covid atau tidak. Banyak pasien yang di rujuk ke rumah sakit tidak dilakukan SWAB, sehingga tenaga kesehatan merasa was-was. Beberapa kasus terjadi setelah pasien dilakukan persalinan ternyata pasien tersebut reaktif covid. Hal-hal yang mendasar seperti ruang operasi berstandar covid sangat di butuhkan dalam waktu dekat ini. Di harapkan ibu hamil sudah dilakukan pemeriksaan SWAB sebelum persalinan untuk keamanan bersama.
Selain itu Kepala UPTD Puskesmas Pejagoan, dr. Timbul Pranoto, M.Sc. mengungkapkan regulasi dan pelayanan di Puskesmas sudah dipersiapkan sejak dahulu. Berjalannya waktu bidan-bidan mengalami kendala dalam pemeriksaan karena tidak ada standar operasional khusus persalinan di masa pandemic. Menurut dokter Timbul, Ibu hamil sebaiknya sudah mendapat pemeriksaan SWAB di usia kandungan 35 minggu. Ibu dan janin bayi sudah kuat dalam kurun waktu tersebut. Kebutuhan berbagai alat pelindung diri sangat dibutuhkan baik rumah sakit maupun puskesmas.
Kabupaten Kebumen memiliki 35 puskesmas, dan 10 di antaranya menerima pasien rawat jalan dan persalinan. Wakil Bupati Kebumen, Hj. Arief Sugiyanto, S.H. berjanji akan segera mempercepat segala kebutuhan tenaga kesehatan selama covid-19 ini. Setelah pertemuan ini, Dinas Kesehatan Kebumen akan segera merancang standar operasional bagi ibu hamil serta persalinan selama pandemi ini. Pengecekan dan pengawasan mutlak harus dilakukan mengingat angka kematian ibu dan bayi masih tinggi di Kabupaten Kebumen. Dalam penutupnya, Arief Sugiyanto menyampaikan pengalamannya selama penyembuhan Covid-19. Sangat melelahkan bahkan menular ke anggota keluarga dan beberapa karyawan, sehingga kita semua harus lebih berhati-hati, pungkas Arief.