STUNTING, MASALAH GIZI YANG DIPERLUKAN PENANGANAN CEPAT DAN TEPAT
STUNTING, MASALAH GIZI YANG DIPERLUKAN PENANGANAN CEPAT DAN TEPAT
UPTD Puskesmas Pejagoan beserta kades se-wilayah Kabupaten Kebumen dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Kebumen, Senin (7/10) menghadiri Kampanye Gerakan Peduli Stunting Kabupaten Kebumen. Acara yang di gelar di Hotel Candisari, Karanganyar ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen, H. Ujang Sugiyono, SH yang mengingatkan bahwa kasus stunting merupakan masalah gizi kronis yang sudah menjadi issu nasional. Pentingnya peran dari segala lapisan masyarakat dalam bahu membahu mengatasi masalah stunting ini di Kabupaten Kebumen. Pemerintah daerah Kabupaten Kebumen akan mendudung setiap upaya untuk mengatasi masalah stunting dengan menggerakkan segenap lintas sektor, ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, dr. Hj. Y Rini Kristiani, M.kes mengungkapkan bahwa stunting merupakan masalah yang mengancam generasi Indonesia yang harus segera di selesaikan. Masalah gizi kronis ini ditandai dengan ketidak sesuaian antara Tinggi badan dan umur. Anak dengan Stunting akan mengalami masalah dengan kecerdasan , sehingga akan mengancam generasi masa depan, tegas Rini. Data E PPGRM per 31 agustus 2019 menunjukkan sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 53.083 balita dengan 10.192 dinyatakan stunting (prevalensi 19,2 %). Kunci penanganan stunting menurut pemaparannya adalah bagaimana bisa melakukan intervensi yang maksimal pada 1000 kehidupan pertama yaitu pada saata kehamilan satu bulan sampai bayi umur 23 bulan ( 2tahun). Penanganan stunting meliputi pencegahan ( 1000 HKP) dan pengobatan (setelah 2 tahun). Untuk pencegahan bisa dilakukan dengan memberikan tablet Fe, pengobatan kecacingan, pemberikanna makanan bergizi, imunisasi dasar lengkap, pemeriksaan ANC terpadu, edukasi dan stimulasi pada bayi. Penanganan stunting harus melibatkan lintas sektor :kesehatan, bapeda , pertanian,DPUPR, Bapermades, pungkas Rini.
Hingga saat ini masalah stunting masih terbentur dengan alokasi anggaran yang terbatas. Keadaan tersebut seperti di sampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Kebumen, Ir. Puji Rahayu. Diperlukan perencanaan yang baik agar semua kegiatan bisa terlaksana. Selain itu Ia mengharapkan dukungan kepala desa untuk mengatasi masalah stunting ini. Dalam hal ini kepala desa dapat mengalokasikan dana di desanya masing-masing, pungkas Puji.